Anyeong,
Selamat siang menjelang sore !
(SPOILER ALERT!!!)
Aku mau review novelnya Dilan nih, akhirnya selesai sudah aku baca novel Dilan soalnya ini novel bikin ketagihan banget bacanya, sangat menghibur dan kita bisa bernostalgia dengan kisah di masa - masa SMA. Walaupun bisa di bilang aku ketinggalan jaman nih baru baca novel ini padahal sudah terbit sejak tahun 2014-2015 lalu, but it's okay better late than never ya toh di toko buku masih terpampang nyata hehehe.
Jaman masih jomblo dan belum ada yang naksir membaca novel merupakan kepuasan tersendiri kita bisa mengkhayal punya pacar seperti tokoh di dalam cerita. Namun setelah sudah punya pacar novel remaja beralih menjadi novel roman dan berharap hal - hal romantis bisa terwujud seperti di dalam novel. Setelah menikah sepertinya sudah bukan saatnya lagi mengkhayal seperti cerita di dalam novel karena aku sudah mempunyai kisah percintaan sendiri.
Awalnya aku mengira novel ini biasa aja tapi kok di toko buku selalu ada di urutan sepuluh besar bahkan lima besar gak heran novel ini masuk katagori best seller. Pada dasarnya memang aku suka baca novel, dan aku baca sinopsisnya Dilan kok lucu akhirnya aku beli dan setelah baca ini novel segala usia deh kayanya recomended banget.
Dilan, Dia adalah Dilanku 1990
Novel ini menceritakan kisah percintaan pada tahun 1990 di kota Bandung. Milea Adnan Hussein adalah tokoh utama perempuan yang menjadi sudut pandang orang pertama dalam novel Dilan. Milea menceritakan kisah cintanya dengan Dilan saat mereka masih remaja dan kenangannya bersama Dilan begitu membekas sehingga sulit untuk dilupakan Milea.
Milea sendiri aslinya orang Jakarta. Dia
pindah ke Bandung karena ayahnya dipindahtugaskan kesana, ayahnya adalah
seorang tentara di Jakarta.
Sosok Dilan dikenal badung di sekolah, dia adalah panglima tempur dalam geng motor terkenal di Bandung. Awalnya, Milea tidak menganggap Dilan. Sikapnya terkesan judes saat harus
berhadapan dengan 'sang peramal' sebutan Milea untuk Dilan. Apalagi, Milea
memang sudah mempunyai pacar di Jakarta yaitu Beni.
Cara
Dilan mengungkapkan isi hatinya dan menerjemahkan rindunya seringkali
melalui kata - kata yang baku, tingkah konyolnya yang mudah dicerna tapi romantis! Hasilnya, bukan cuma tokoh di dalam novelnya saja (Milea) yang jatuh
cinta dengan Dilan, tapi aku sebagai pembaca ikut baper dan senyum - senyum sendiri.
"Jangan rindu. Berat. Kamu nggak akan kuat. Biar aku saja." (Dilan 1990)
"Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja." (Dilan 1990)
Perhatian Dilan yang unik kepada Milea membuat gadis itu diam - diam memikirkannya. Dilan menjadi sosok antimainstream di kehidupan Milea, dengan semua perlakuan uniknya. Saat Milea ulang tahun dimana cowok lain memberikan kado boneka, bunga dan kue ulang tahun, Dilan malah memberikan buku TTS dan surat pendek. Ini antara Dilan yang unik atau memang irit ya hehehe.
“Selamat
ulang tahun, Milea. Ini hadiah untukmu. Cuma TTS, tapi sudah kuisi
semua. Aku sayang kamu. Aku tidak mau kamu pusing karena harus
mengisinya. Dilan” (Dilan 1990).
Bayangkan bagaimana Milea gak meleleh, aku aja yang baca mesem - mesem sendiri. Sang penulis memang paling bisa memberikan quotes yang ringan namun 'ngena' di hati.
Gaya bahasa yang di gunakan sang penulis juga ringan dan mudah di pahami, bagi yang tidak mengerti bahasa sunda ayah Pidi Baiq juga memberikan artinya di setiap kaliamat yang digunakan jadi tetap bisa memahami.
Masa PDKT Milea dan Dilan terbilang mengasyikan. Tahun 90'annya sangat terasa, untuk sekedar ngobrol dengan Milea, Dilan harus ke telepon umum atau melalui surat. Saat ingin bertemu pun, Dilan harus datang langsung ke rumah Milea. Hal-hal yang
mungkin saat ini sudah tidak ada, karena kecanggihan ponsel dan aplikasi
chatting.
Ada bagian yang sangat aku suka dalam novel Dilan Dia adalah Dilanku Tahun 1990 ini. Hari dimana Milea yang lagi gelisah nyariin Dilan karena mau ngasih penjelasan soal Milea yang jalan sama kang Adi (Guru les yang suka sama Milea), terus Milea nyamperin temen - temen
Dilan di Warung Bi Eem. Eh ternyata Dilannya gak ada. Yang ada cuma
Piyan, Susi dan Anhar, di mana Anhar ngegodain Milea sampe Milea keganggu dan
mereka jadi berantem dan ditutup dengan Anhar nampar Milea dengan
kenceng sampai Milea nangis dan lari ke kelas.
Kejadian itu sampai ke telinga Dilan, siangnya tiba-tiba ada perkelahian baru terjadi. Mau tahu kenapa mereka berantem?
Karena Dilan memenuhi kata - katanya untuk “ngilangin” orang yang nyakitin
Milea. Begitu tahu Milea ditampar sama Anhar, abislah tuh si Anhar dipukulin Dilan.
"Milea,
Jangan bilang ke aku ada yang menyakitimu.
Nanti besoknya, orang itu akan hilang." (Dilan 1990)
Setelah kejadian itu Milea membantu mengobati luka Dilan di warung bi Eem dan sampai pada akhirnya Dilan memproklamasikan hubungan mereka.
PROKLAMASI
HARI INI DI BANDUNG, TANGGAL 22 DESEMBER 1990. DILAN DAN MILEA DENGAN PENUH PERASAAN TELAH RESMI BERPACARAN.
HAL-HAL MENGENAI PENYEMPURNAAN DAN KEMESRAAN AKAN DI SELENGGARAKAN DALAM TEMPO YANG SELAMA-LAMANYA.
HARI INI DI BANDUNG, TANGGAL 22 DESEMBER 1990. DILAN DAN MILEA DENGAN PENUH PERASAAN TELAH RESMI BERPACARAN.
HAL-HAL MENGENAI PENYEMPURNAAN DAN KEMESRAAN AKAN DI SELENGGARAKAN DALAM TEMPO YANG SELAMA-LAMANYA.
Di
bawahnya dilengkapi tanda tangan Milea dan Dilan di atas Materai!
Itulah sedikit banyak review dari aku, semoga yang belum baca jadi pengen baca dan yang udah baca jadi baca lagi biar semakin baper hehehe.
Gomawo,
Salam Hangat
Suliz ^_^
Komentar
Posting Komentar