Langsung ke konten utama

Review Buku: Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta

Hai Assalamualaikum, kembali lagi bersama aku, si akun bebekmaniz :)

Pada kesempatan kali ini, aku ingin me-review karya Bang Alvi Syahrin. Ada yang sudah pernah dengar namanya? Sering? Atau malah baru pertama kali mendengar? Bagi kamu yang menggunakan platform Twitter dan Wattpad mungkin kenal dengannya, karena pemuda kelahiran 1992 itu sering menulis di sana sejak tahun 2016.

Mari kita mulai review si buku ber-cover hitam ini.



Kategori buku ini ialah self help atau pengembangan diri. Buku ini sebagian besar menceritakan tentang kegalauan kaum remaja, dewasa muda, maupun dewasa khususnya yang masih menanti pasangan hidup mereka. Meski cover-nya terlihat biasa saja, tapi design bagian dalam bukunya sangat cantik loh, membuat mataku nggak bosan saat membuka tiap lembarnya.




Aku salut dengan penulis, karena cukup peka dan mampu melihat apa yang terjadi di lingkungan kita, terutama pada media sosial saat ini. Dimana banyak sekali asumsi tentang kemesraan dan kebahagiaan versi Instagram merupakan relationship goals. Cinta adalah segalanya. Sendiri itu hal yang memalukan. Bersatu adalah kebahagiaan yang hakiki. Berpisah merupakan akhir yang paling buruk. Yah, kita sudah sering didoktrin oleh media sosial perihal kasus tersebut. Padahal, belum tentu apa yang dilihat oleh mata bisa sesuai dengan yang dirasakan hati itu sendiri.

Buku ini memberikan kita gambaran tentang cinta dari sudut pandang yang berbeda. Selalu ada jawaban dari setiap pertanyaan dan semua itu selalu dikembalikan lagi kepada Sang Pencipta. Sang Maha Tahu isi hati manusia. Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Cinta tidak melulu soal "Aku Cinta Dia", tapi cinta harus bisa memahami makna "Aku Cinta Diriku".

Sebelum mencintai orang lain, lalu terluka akibat cinta yang hanya sepihak, cinta tanpa restu orang tua, cinta sendiri atau bisa juga karena friendzone. Lebih baik, lihat pada diri sendiri.

Apakah kamu sudah mencintai diri sendiri dengan sangat baik? Apakah kamu masih sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain? Apakah kamu masih sering menentang ucapan orang tua demi seseorang yang baru beberapa bulan kamu kenal hanya karena label cinta? Apakah dia benar-benar serius kepadamu, padahal kamu sudah menyerahkan seluruh isi hatimu untuknya?

Cinta memang penting, tapi ada yang lebih penting daripada itu.




"Bertemanlah dengan kesendirianmu. Berdamailah dengannya. Belajar darinya. Sesungguhnya, ia tak seburuk yang kau kira."
-Alvi Syahrin, jktpjc-


Sekian, review dariku. Aku nggak mau spoiler supaya kalian bisa menikmati buku ini secara exclusive dengan cara membelinya hehehe.
Aku kasih rating 4 untuk buku ini.

Semoga bermanfaat.

With love,

Sulizlovable

Komentar

  1. Jika nggak pernah jatuh cinta, kita tidak akan merasakan rasa sakit yang justru mendewasakan kita. heheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, supaya kita bisa belajar dari pengalaman.

      Hapus
  2. bener juga....kalo belum mencintai diri sendiri dengan benar, pasti jadi gampang terluka karena org lain. Tapi pengalaman jatuh cinta itu, walaupun banyak sedihnya, kalau ditengok lagi, jadi geli dengan kekonyolan di masa muda :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenangan yang sampai kapanpun, gak bakal terlupakan ya Mbak :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gowes Bukan Sekadar Hobi

SAAT mendengar kata gowes, apa yang ada di benakmu? Heum, sudah pasti sepeda bukan? Bersepeda merupakan kegiatan yang tengah diminati seluruh masyarakat Indonesia bahkan di dunia. Saat ini, sepeda bukan sekadar hobi semata, tapi banyak orang yang mengartikan bersepeda sebagai lifestyle dan olahraga. Pertama kali sepeda diperkenalkan di Eropa sekitar akhir abad ke-19, setelah itu mulai menyebar hingga ke Amerika Serikat dan kini hampir ke seluruh dunia. Sepeda tergolong ke dalam kategori olahraga yang murah, karena hanya bermodalkan punya sepeda dan niat. Kendati demikian, bersepeda dapat memberikan banyak manfaat kesehatan bagi otot-otot di tubuh. Bersepeda juga merupakan salah satu bentuk kampanye bebas polusi terutama di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Ke mana pun kamu pergi, di sekeliling kamu sudah semakin banyak orang yang naik sepeda berkeliling kota. Entah itu untuk alasan olahraga di Car Free Day, pergi ke minimarket , pergi ke stasiun atau sengaja bersepeda sa...

Berkunjung ke Villa Aman D’Sini, Sentul

Mau refreshing ke Bali versi Bogor? Yuk kepoin! Aku akan merekomendasikan satu tempat yang kece banget. Bagi kamu yang senang melihat pemandangan alam sembari menghilangkan penat sejenak. Daerah Sentul merupakan salah satu wilayah di kota Bogor yang mempunyai pemandangan indah. Kontur tanah yang berbukit, menjadikan kawasan ini kian memesona. Dan tempat ini mendapat julukan,  "Little Bali in Sentul". Villa Aman D’Sini memang sedang jadi trending di kalangan warga Bogor. Pemandangan alamnya mengingatkan kita seperti sedang berada di Ubud, maka tak salah orang mengatakan Bogor rasa Bali. Namun dari namanya muncul pertanyaan, kenapa harus aman di sini? Berarti di sana nggak aman? Hehe. ( Just kidding, red). Kala itu, aku sedang bertandang ke tempat sanak saudara di daerah Babakan Madang, Sentul. Keponakanku yang ngakunya anak zaman now itu, menceritakan tentang pengalamannya pergi ke Villa Aman D'Sini hingga membuat diri ini penasaran. Akhirnya hari itu ...

Review Novel Milea, Suara dari Dilan

Anyeong Selamat Siang teman - teman, apa kabar hari ini? Semoga selalu sehat ya. (SPOILER ALERT!!! )   Milea, Suara dari Dilan Novel Dilan yang ketiga ini berbeda dengan yang pertama dan kedua dimana sudut pandang orang pertama dalam novel ini yaitu Dilan. Dilan menceritakan kehidupannya dalam novel ini, saat ia masih kecil, ada cerita tentang bundanya yang ia biasa panggil Bundahara jika ia sedang minta uang atau Sari Bunda ketika Dilan lapar. Kalian yang sudah baca novel pertama dan kedua sedikit banyak pasti sudah tahu karakter Dilan. Namun di novel ini Dilan bercerita tentang Ayahnya yang tentara, hingga masa kecilnya Dilan bersama sang ayah. Tentang keluarganya, disini kita bisa tahu Dilan termasuk anak yang hangat dan penurut kepada orang tuanya, apalagi pada ayahnya Dilan sangat menghormati. Dan didalam novel ini juga Dilan menjelaskan dan menambahkan hal-hal lain yang terlewat dari catatan Milea dalam buku sebelumnya. Banyak hal yang mungkin Milea belum ta...